Sebagaimana kita ketahui, apapun nama kurikulumnya, sebenarnya apa yang dihadapi guru adalah sama. Hal ini tampak dengan adanya sejumlah guru yang terkadang masih kesulitan dalam memanajemen peserta didiknya. Pemikiran ini sejalan dengan apa yang ditulis oleh Lubis Grafura dalam bukunya Pendidikan Era Disrupsi yang menyatakan bahwa “Apapun nama kurikulumnya permasalahan yang dihadapi guru selalu sama.”

Namun demikian, perubahan kurikulum bukannya tidak penting. Sangat penting malahan. Sebab, kurikulum sebenarnya merefleksikan perubahan yang harus terjadi di lapangan. Oleh karena itu, guru perlu menyikapi dengan baik.

Pendekatan behavioristik sendiri masih relevan dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan motivasi peserta didik. Oleh karena itu, semoga buku berjudul PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI ERA KURIKULUM MERDEKA menjadi salah satu sumbangsih dalam dunia pendidikan kita. Amiin.