KE INSTAGRAM KAMI YUK BANYAK KONTEN MENARIK?
Cinta di Antara Masjid dan Gereja
Ombak yang melengkung begitu tinggi menyerupai Ice Cream yang disisir dengan sendok, menghantam karang dengan kuat, semakin lama Ombak yang terus bergulung, semakin tinggi dan besar, tetapi Batuan karang itu masih kokoh, berdiri dan dengan tegar menerima setiap hantaman air asin itu.
Mendung kelabu memayungi lautan yang sedang tidak ramah itu, angin dengan kencang menerbangkan dedaunan kering yang digugurkan pohon disekitar pantai, atap Rumbia kedai di pinggiran pantaipun tak luput dari terpaan angin,
Para pengunjung berlarian meninggalkan pantai, berlarian kesana kemari saling berlomba untuk menyelamatan diri dari amukkan Lautan.
‘Gluuuuurrrr.....Gluuuurrr’ (anggap itu suara ombak besar) ombak besar menyapu tidak hanya tepian pantai tetapi juga daratan sekitar pantai, lapak – lapak kecil tersapu ombak, teriakan – teriakan anak manusia yang yang mencoba menyelamatkan diri terdengar bersahutan, diikuti gemuruh yang semakin lama semakin keras, Yoni dan Nayla terselip diantara mereka
“Maasss Yoni..... Mas Yoni...., Tolong Aku maaaassss” Teriak Nayla dengan ketas sambil mencoba meraih tangan Yoni
“Nee.... Raih tangan mas Nee” Yoni berusaha berenang mendekati Nayla, lelaki hitam manis itu tahu betul, Nayla gadis mungilnya tidak dapat berenang
“Maaaassss......” Uhukkk....uhukkkk.... Nayla terbatuk karena terminum air laut yang terus naik turun menyapu apa saja yang mengenainya
“Nee.... Kamu dimana Nee....” Yoni semakin panik, tetapi Nayla, kekasihnya semakin tidak bisa ia Jangkau
“Maaaassss dimna kamu? Jangan tinggalin Aku mass” Nayla yang semakin menjauh dari Yoni semakin panik.
Dengan sisa kekuatannya ia mencoba meraih apa saja yang ada didekatnya untuk menyelamatkan diri, setelah beberapa jam akhirnya Nayla dan Yoni bertemu, alangkah bahagianya mereka, Yoni merengkuh Nayla yang sudah lemas dengan bibir yang membiru, ia mencium kening Gadisnya yang dingin.